Beberapa orang sudah berdiri menyambut kedatangan kami di dermaga. "Selamat datang di Pulau Gili Genting!" teriak mereka saat perahu kami sudah bersandar dengan sempurna. Satu per satu kami turun dari perahu dan menjabat tangan mereka dengan penuh keakraban. Dari dermaga ini samar-samar sudah terlihat beberapa gazebo di kejauhan sana. Di sisi dermaga, tampak dua perahu lainnya yang sudah berjejer rapi. Bentuk dan warnanya hampir sama persis dengan perahu yang kami tumpangi. Sepertinya perahu-perahu ini merupakan milik satu orang.
Perahu menuju dermaga Desa Bringsang. |
Kami diajak berjalan keluar dari dermaga. Sekitar 100 meter dari dermaga, kami berhenti di sebuah rumah yang cukup besar. Di sana pemilik rumah yang tidak lain merupakan Bapak Sutlan, Kepala Desa (Kades) Bringsang sudah menunggu kami. Kami duduk dan berbincang-bincang dengan penuh keakraban sekitar sepuluh menit.
Aku sendiri mengenal Kades Bringsang baru sekitar satu bulan yang lalu saat ikut menghadiri acara pembentukan Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI) Madura Raya. Biasanya kami memanggil beliau dengan "Mak Ebun" atau "Klebun Bringsang" atau cukup dengan "Bun Bringsang" saja. Klebun yang satu ini merupakan tipikal orang yang sangat terbuka dan mudah membaur dengan anak muda. Makanya kami cepat akrab dengan beliau, seperti halnya teman yang sudah kenal cukup lama.
Setelah menitipkan barang bawaan kami di rumah klebun, kami sepakat untuk langsung menuju Pantai Sembilan. Kami berjalan santai menuju pantai yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah ini.
Warga lokal sedang dudung santai menunggu matahari terbenam. |
Beberapa gazebo yang berdiri di pinggir pantai seolah menyambut kedatangan rombongan kami. Selamat datang di Pantai Sembilan, Gili Genting, Sumenep Madura. Pantai ini dinamakan Pantai Sembilan karena jika dilihat dari drone/quadcopter akan terlihat angka sembilan. Hal ini terjadi saat pasang, air laut mengisi cekungan pasir, sedangkan gundukan pasir yang melengkung tidak tertutupi air laut sehingga membentuk angka sembilan.
Gazebo yang eksotis dan terlihat natural--nampak menyatu dengan alam. Bukan mengadopsi model gazebo modern. Tiang utamanya terbuat dari batang pohon sedangkan atapnya dari ilalang kering yang diikatkan pada penyangga yang terbuat dari bambu. Sedangkan tempat duduknya dibuat dari potongan batang pohon.
Berayun-ayun santai bersama keluarga. |
Di pinggir pantai sana, sepasang pasutri bersama anaknya terlihat sedang asyik bermain ayunan. Dua ayunan itu bergelantungan di atas sepotong kayu yang disangga oleh dua batang kayu. Saat air pasang, ayunan ini menjadi salah satu spot yang menjadi rebutan oleh pengunjung. Air pasang akan merendam kaki-kaki tiang penyangga ayunan sehingga jika dipotret akan terkesan wisatawan sedang bermain ayunan diatas air.
![]() |
Salah satu spot favorit pengunjung. |
Sedangkan di sisi sebelah kanan, terdapat dua papan nama pantai yang menarik. Letaknya cukup berjauhan. Sehingga pengunjung tidak perlu berebutan saat ingin mengabadikannya. Di sudut sebelah timur, beberapa warga lokal terlihat sedang asyik bermain bola volly.
Fasilitas di Pantai Sembilan sendiri bisa dibilang sudah sangat siap menerima kedatangan para wisatawan. Terdapat warung-warung milik warga lokal di dekat pintu masuk yang menjual berbagai macam minuman dan makanan. Kamar mandi dan toilet juga sudah tersedia di areal Pantai Sembilan.
Sayang sekali sore waktu itu, kami gagal menikmati sunset di Pantai Sembilan. Matahari bersembunyi di balik awan mendung yang tebal. Kami menghabiskan waktu sampai menjelang waktu maghrib tiba dengan mengabadikan tiap sudutnya dan duduk santai menikmati pesona Pantai Sembilan.
Saat malam hari khususnya hari sabtu malam minggu, Pantai Sembilan tidak kalah ramai dengan pantai ternama di luar sana. Banyak wisatawan maupun warga lokal yang menghabiskan malam minggu dengan duduk santai di sepanjang bibir pantai bersama teman ataupun keluarganya. Lampu-lampu hias yang menyala diantara gazebo menambah romantisme pantai ini.
Selain itu, pengunjung juga akan dihibur dengan atraksi yang disuguhkan oleh pemuda desa Bringsang. Kelompok ini tergabung dalam group yang bernama AndesBrink. Hebatnya, berdasarkan keterangan Klebun Bringsang, atraksi musik dan "Can-macanan" ini dilakukan atas inisiatif mereka sendiri dengan sukarela. Musik rancak khas ritme musik "Ul-daul" yang mereka mainkan mampu membuat suasana pantai jauh lebih hidup. Tidak sedikit penonton yang dengan sukarela memberi uang kepada mereka. Penonton memberi uang dengan cara memasukkan uang kedalam mulut "Can-macanan" yang sedang beraksi.
Pantai Sembilan ini sangat cocok untuk kalian yang ingin menghabiskan weekend dengan suasana pantai yang indah. Camping di pinggir pantai bisa menjadi pilihan yang sangat menarik. Keamanan di tempat ini juga sangat kondusif. Setelah snorkeling di Gili Labak, tidak ada salahnya jika kalian menambahkan list destinasi berikutnya ke Pantai Sembilan ini karena jarak antara Gili Labak dan Gili Genting cukup berdekatan.
Untuk menuju Gili Genting, tersedia perahu reguler dari Pelabuhan Tanjung, Saronggi yang cukup terjangkau. Cukup Rp. 10.000,- per orang sekali jalan, kalian sudah bisa mengunjungi pulau ini. Sedangkan untuk masuk ke Pantai Sembilan, untuk saat ini belum diberlakukan tiket masuk. Rencananya awal tahun 2017 akan diberlakukan tiket masuk sebesar Rp. 3.000 – Rp. 5.000 untuk uang pengelolaan. Sangat terjangkau bukan?
![]() |
Suasana Pantai Sembilan di pagi hari. |
Wisata Pantai Sembilan sendiri baru bergairah setelah mendapat kunjungan ratusan pelaku pariwisata yang tergabung dalam Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) akhir bulan Mei 2016 lalu. Ternyata respon dan antusias masyarakat dan wisatawan sangat bagus sehingga sarana dan prasarana pantai ini terus dibenahi dan digenjot.
Saat ini Kades Bringsang terus mengebut pembangunan beberapa fasilitas untuk memanjakan pengunjung. Salah satunya adalah kamar apung. Ini akan menjadi kamar apung pertama dan satunya-satunya di Madura dengan view sunset. Pada malam hari, cahaya kuning dari lampu ruangan akan menambah kesan romantis.
*Update: Sudah tersedia homestay untuk rombongan yang ingin bermalam di Pantai Sembilan. Tarifnya cuma 300rb/malam.
Selain Pantai Sembilan, di Gili Genting ini memiliki beberapa spot menarik lainnya. Seperti apa spot menarik lainnya?
Baca juga: Mengeksplorasi Potensi Wisata di Gili Genting Madura.
Jangan lupa LIKE & SHARE fanspage HALOnetizen ya.(/zam)
Baca juga: Mengeksplorasi Potensi Wisata di Gili Genting Madura.
Jangan lupa LIKE & SHARE fanspage HALOnetizen ya.(/zam)
*Klebun merupakan sebutan untuk kepala desa dalam bahasa Madura.
Semoga suatu hari nanti bisa berlibur ke sini, Aamiin YRA.... 😇
BalasHapusAamiin.. camping bersama keluarga disini aja mbak.
HapusTerima kasih atas kunjungannya
Hapusmas Tajul asli Gili Genting? saya sudah beberapa kali ke sana
HapusAjak ke sini dong kaak ... Btw di sini penginepan tipe2 homestay gitu ya, kaak?
BalasHapusAyo bang silahkan atur waktunya kapan. Kalo ada waktu luang, aku siap menemani.
HapusDi pulau, untuk saat ini belum ada homestay bang.
Masuk list ini! Makasih kak.
BalasHapusBtw, listrik gimana? Ada terus 24 jam?
Listrik sudah masuk kak. Waktu kesana baru malam yang hidup :D
Hapusapa ada fasilitas snorkling di Pantai Gili Genting ini ?
BalasHapusada, untuk menuju spot snorkeling dibutuhkan waktu sekitar 15 menit menggunakan perahu dari pantai Sembilan
Hapusapa ada nomor telpon untuk booking homestay nya ?
BalasHapusbisa inbox via FP Facebook ya mba :)
Hapus