Reportase

Ikut Patroli Laut Bersama Kapolres Bangkalan



Pukul lima, matahari belum terbit. Kota Bangkalan masih berada diantara peralihan gelap dan terang. Udara sedikit dingin. Aku dan Triyanto segera meluncur ke Mapolres Bangkalan karena kemarin siang kami dihubungi pihak Humas Polres Bangkalan, untuk berkumpul di Mapolres pukul setengah enam (13/7). Dengan maksud untuk mengikuti giat kerja Kapolres Bangkalan. Kami berdua mewakili teman-teman netizen Jawa Timur. 

Dari Mapolres, bersama wartawan JTV dan Ipda Nenny Sasongko--anggota Humas Polres Bangkalan, kami meluncur dengan mobil pribadi ke Pelabuhan Kamal. Tidak terlalu kencang. Tetapi terlihat sekali Bu Nenny menyetir dengan sangat lihainya. Satu-dua mobil sesekali disalipnya dengan gesitnya. Tidak butuh yang lama, kami berempat sudah tiba di Kantor Satpol Air yang berada tepat di area Pelabuhan Kamal sekitar pukul 06.15 WIB. 

Disana sudah ada Kapolres Bangkalan  AKBP Anissullah M. Ridha, SIK, SH, MH bersama Kabagops, Kasat Lantas, Kasat Polair, wartawan media JTV, Madura TV, Radar Madura, Memo-X dan beberapa anggota Polair lainnya. Satu persatu kami menaiki kapal Polair. Kapal yang tidak terlalu besar tetapi sangat nyaman untuk melakukan patroli.


Patroli laut kali ini dalam rangka patroli tradisi perayaan tellasan topak--Hari Raya Ketupat. Hari yang digunakan untuk menyebut H+7 lebaran Idul Fitri. Rata-rata masyarakat pesisir di Madura merayakannya dengan berwisata santai bersama keluarga mengarungi lautan dengan perahu yang sudah dihiasi bendera warna-warni. Bahkan tadi aku sempat melihat salah satu perahu menghiasi perahunya dengan beberapa bendera negara lain sekaligus. 

Patroli kali ini dilakukan dari pelabuhan Kamal hingga menuju pantai Rongkang Kwanyar. Lokasi ini menjadi favorit oleh sebagian masyarakat Kamal hingga Kwanyar Kabupaten Bangkalan untuk merayakan tellasan topak dengan berwisata perahu.


Saat kapal kami berpapasan dengan perahu warga, Kapolres Bangkalan menyapa mereka sambil melambaikan tangan. Mereka membalas lambaian tangan itu dengan lambaian tangan juga dengan girangnya. Dalam benakku saat melihat adegan tersebut, terbersit pikiran, "ternyata memberi kebahagian bagi warga  itu sebenarnya mudah ya? cukup dengan lambaian tangan saja sudah membuat mereka bangga dan bahagia. Apalagi yang melambaikan tangan adalah polisi berseragam yang ramah".

Dalam perjalanan menuju pantai Rongkang, kami menikmati indahnya view Jembatan Suramadu sambil menikmati sepotong roti sebagai pengganjal perut. Aku tidak seantusias seperti  saat pertama kali melintasi bawah jembatan Suramadu dengan Kapal HOS Cokroaminoto. Aku lebih antusias untuk bercengkrama dengan Kapolres Bangkalan bersama wartawan. 

Dalam beberapa kesempatan, saat kapal kami mendekat ke perahu warga, Kapolres Bangkalan juga menghimbau agar warga yang sedang berwisata perahu untuk menggunakan pelampung dan mengutamakan keselamatan. Tapi apa daya, tidak ada satupun dari mereka yang menggunakan pelampung hehe.. Menurut AKBP Anis, beberapa waktu terakhir yang lalu, Mabes Polri pernah membagikan seratus life jacket kepada para nelayan pemilik perahu di Bangkalan.

Mungkin bagi mereka, "pelampung hanya untuk orang yang tidak bisa berenang, kami orang pesisir, nenek moyang kami seorang pelaut, kami mahir berenang semua". Untuk melakukan edukasi dan perubahan apalagi terkait disiplin keselamatan (wisata) pesisir memang butuh  pendekatan  dan waktu yang tidak singkat. 

Rasa bahagia dan senang juga terlihat jelas pada raut muka Kapolres Bangkalan yang baru menjabat dua bulan ini saat melihat tradisi yang bisa dibilang unik ini. Rasa senang yang sama dirasakan warga pesisir. (*)


About HALOnetizen

2 comments:

  1. Seru banget kayaknya kegiatan patrolnya Mas. Aku kepengen ikut tapi sayang undangannya cuma untuk dua orang ya. Tapi aku senang lihat bapak Kapolres yang sebegitu perhatiannya sama masyarakat Bangkalan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya semoga beliau betah dua tahun di Bangkalan :D

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.